Mengenal Syeikh TGH Ahmad Tretetet bin TGH Umar Kelayu Mengajar Tanpa Pondok Pesantren Bagian 1

mtn2mataram.com_ Assalamualaikum wr wb. Selamat beraktifitas rekan-rekan sekalian. Berikut admin bagikan informasi terkait salah seorang tokoh Lombok Syeikh TGH Ahmad Tretetet bin TGH Umar Kelayu yang terkenal dan fenomenal di kalangan masyarakat yang diketahui tidak memiliki pondok pesantren namun banyak murid. Penasaran silahkan simak informasi selengkapnya berikut ini sebagaimana kami kutip dari laman kicknews.com.

Mengenal Syeikh TGH Ahmad Tretetet bin TGH Umar Kelayu Bagian 1

Menyebut nama Datuk Syeikh TGH Ahmad Tretetet bin TGH Umar Kelayu (alm), maka masyarakat di Pulau Lombok kembali mengingat kisah yang melegenda tentang tokoh kontroversial yang sangat disegani di kalangan ulama se-Lombok. Sosok penuh misteri, menanamkan nilai-nilai ke-Islam-an dengan cara yang tak biasa. Ahmad Tretetet, Tuan Guru populer sepanjang masa, Tuan Guru tanpa pesantren.

LIMA puluhan tahun yang lalu. Sri Nciu sedang berjalan menyusuri lorong kompleks Cemara, Monjok, Mataram, di siang hari berudara gerah. Gadis tiga belas tahun itu melangkah terburu-buru, hendak membeli sesuatu yang dipesan ibunya. Belum sampai di tempat tujuan, ia dihadang sesosok laki-laki berpakaian serba putih bersorban serba kumal.

Betapa kagetnya Sri, saat menyadari laki-laki tua di depannya adalah seseorang yang menjadi momok di kampungnya, di Cemara, yang mayoritas dihuni masyarakat umat Hindu, pendatang dari Bali. Meski lelaki itu menampakkan wajah ramah, malah dengan sikap dan tingkah laku yang unik dan jenaka, tak membuat Sri berkurang keterkejutannya. Wajahnya semakin pucat. Walaupun sebelumnya ia tak pernah bertemu, tetapi Sri tahu pasti, bahwa lelaki tua di hadapannya adalah H Ahmad Tretetet!

Ahmad Tretetet adalah sosok yang sering menjadi bahan pembicaraan di kalangan remaja wanita. Desas-desus beredar, laki-laki itu gemar mengganggu dan menjahili anak-anak perempuan. “Saya begitu takutnya saat itu, sampai gemetar. Apalagi beliau terus menatap saya, dan senyum lucu tetap tak lepas dari bibirnya yang selalu mengunyah sirih,” tutur Sri Nciu, wanita pensiunan pejabat di Biro Keuangan Pemprov NTB, di kediamannya di Mataram, menuturkan beberapa waktu lalu.

Sri ingin berbalik dan berlari meninggalkan orang yang menghadangnya. Tetapi, kakinya terasa sangat berat seolah dipasak ke bumi. Ia tak bisa menolak ketika Ahmad Tretetet menggamit lengannya, mengajak berjalan mengikutinya. “Kamu ikut saya,” kata Ahmad Tretetet saat itu, seperti diceritakan Sri Nciu.

Tak lama berjalan, mereka sampai di sebuah kompleks pertokoan. Ahmad Tretetet meminta Sri berhenti. Di emper sebuah toko, mereka duduk sejenak. Ahmad Tretetet terkantuk-kantuk sambil tetap mengunyah sirih yang selalu tersedia dalam tas kain warna putih yang juga kumal, lalu merebahkan diri di lantai. Sri tetap duduk di sebelah kaki Ahmad yang tengah berbaring.

Tiba-tiba lelaki tua itu memiringkan badan, menatap tajam ke wajah Sri. “Kamu jadi pengikut saya,” ucapnya tegas.

Di pikiran Sri yang masih tegang dengan kekagetannya sejak awal bertemu, tak mengerti apa maksud ucapan Ahmad Tretetet. Tak lama Sri dipersilakan pulang.

“Ya, itu. Saya hanya diminta mengikutinya. Setelah sampai di emper itu, beliau hanya bilang saya jadi pengikutnya,” ungkap Sri mengenang peristiwa menegangkan itu.

Belasan tahun kemudian.

Sri Nciu menemukan makna di balik ucapan Ahmad Tretetet, ketika ia dinikahi oleh Helmi Hasan, seorang pemuda dari Kelurahan Banjar, Ampenan. Sri Nciu masuk Islam. Saat mengucapkan dua kalimah syahadat, di benak muallaf ini terbayang wajah jenaka dan bersahabat. Wajah polos seorang tokoh besar, ulama kharismatik bernama lengkap Datuk Syeikh TGH Ahmat Tretetet bin TGH Umar Kelayu.

“Rupanya, itulah makna kata-kata beliau. Dan, benar, saya benar-benar menjadi pengikut beliau. Pengikut agama dan ajaran-ajaran Islam yang rahmatan lil ‘alamin,” ujar Sri Nciu. (bersambung)

Nah bagaimana rekan-rekan semua sudah pasti lebih merasa penasaran lagi dengan kisah sejarah tokoh Lombok yamg satu ini. Kami akan akan share kembali pada artikel berikutnya untuk mengobati rasa penasaran rekan-rekan.

Sumber : https://www.kicknews.com/

Demikian informasi yang kami sampaikan terkait sejarah Syeikh TGH Ahmad Tretetet bin TGH Umar Kelayu Tanpa Pondok Pesantren. semoga informasi yang kami sampaikan ini bermanfaat dan terima kasih. (Lan)

Scroll to Top